Thursday, November 15, 2018

Konfigurasi HTTP dan HTTPS

Rio Akhmad R

KONFIGURASI  HTTP


1.      Instal aplikasi server apache2 dan php dengan perintah
apt-get install apache2 php”
2.      Masuk ke direktori /etc/apache2/sites-available/”




3.      Kemudian, Copy file “000-default.conf” menjadi file “web.conf”, agar kita masih memiliki file backup.
4.      Edit file “web.conf” dengan perintah “nano web.conf”, lalu isikan seperti berikut. Setelah itu, simpan.




5.      Disable file yang ada pada direktori tersebut. Karena kita aka menggunakan file web.conf, maka langsung saja enable file web.conf

6.      Edit file index.html di direktori /var/www/html. Buka dengan perintah “nano index.html”.





7.      Ini adalah tampilannya jika dibuka menggunakan chrome pada windows.


















Konfigurasi HTTPS
1.      Buat sertifikat seperti yang ada pada gambar. Kemudian, isi data-data yang diperlukan pada formulir yang disediakan.
“openssl req –x509 –newkey rsa:1024 –out /etc/ssl/certs/apache.pem –keyout /etc/ssl/private/apache.key –nodes –days 365”
2.      Gunakan perintah chmod untuk mengganti permission, agar hanya bias diakses oleh admin.
3.      Copas file default-ssl.conf menjadi file web-ssl.conf, agar masih ada file backup

4.      Kemudian, edit file web.conf dengan perintah nano web.conf. Lalu, edit file dengan SSLEngine, SSLCertificateFile, SSLCertificateKey, seperti pada gambar.



5.      Edit kembali file web.conf, lalu tambahkan
RedirectPermanen / https://(alamat IP).”

6.      Enable web-ssl.conf dengan perintah “a2ensite web-ssl.conf”
7.      Setelah itu, restart dengan perintah “/etc/init.d/apache2 restart”
8.      Lalu, ketikkan perintah “a2enmod ssl” untuk mengaktifkan ssl




9.      Kemudian, liat hasilnya pada web browser chrome, maka akan terlihat https yang dicoret.

Laporan FTP dan FTPS

Rio Akhmad R

KONFIGURASI FTP
1.      Siapkan Cdroom Linux Debian DVD 2
2.      Install Cdroom Linux Debian DVD 2
·         Dengan perintah “apt-cdrom add”












3.       Update cdroom yang ke install
·         Perintah “ apt-get update”




























4.       Lalu, install aplikasi server untuk ftp (Proftpd)
·         Perintah  Apt-get install proftpd













5.    Buat direktori
·       Perintahmkdir (nama Direktori)”










6.        Cek file yang sudah dibuat dan rubah dengan printah
·         Perintah “ ls –l dan chmod 777 (nama Direktori)”














7.       Buat user baru dan berikan password


8.       Ketik nano /etc/proftpd/proftpd.conf , masuk dan matikan ipv6 dengan mengganti on menjadi off
9.       Setelahmasukkedirektori FTPD, aktifkan user direktori FTPD-nyajuga, denganmenggunakanperintah “useradd –d /home/nama_user/sharing /ftp


10.  Setelahmengaktifkan user direktori, buatpasswordnya, dengan mengetik perintah “passwd.”


11.  Lalu, untuk mengedit file konfigurasi proftpd, ketik perintah berikut
nano /etc/proftpd/proftpd.conf.”
Setelah itu cariperintah use ipv6, dan hilangkan pagarnya. Setelah itu offkan. Tambahkan perintah seperti yang ada pada gambar :

12.  Setelah setting selesai, restart dengan mengetik perintah :
“/etc/init.d/proftpd restart.”


13.  Penginstalan FTP selesai. Untuk membuktikan apakah berhasil atau tidak, cek hasil FTP pada browser dengancaramengetik “ftp://alamat_ip.” Dan jangan lupa masukkan username beserta passwordnya.Dan berikut ini adalah tampilan setelah alamat diketik.


Monday, October 29, 2018

Cara Konfigurasi Komputer menjadi Router di VM WARE

Rio Akhmad R
 IMPLEMENTASI "ROUTER WINDOWS XP" DI VMWARE

Dalam Kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang Praktik Jaringan Komputer dengan topologi fisik jaringan sebagai berikut : 
Gambar Sekenario

Skenario :

Terdapat 2 ruangan, masing-masing ruangan terdapat jaringan komputer lokal yang berdiri sendiri yang akan di gabung dengan sebuah router " komputer win xp " dengan rincian topologi logic sebagai berikut :
Tujuan yang akan dicapai :
  1. Jaringan komputer 1 dapat berkomunikasi dengan jaringan komputer 2 meskipun berbeda Network ID
  2. Kedua jaringan komputer dapat saling berbagi sumber daya, baik itu Software maupun hardware

Langkah-langkah Percobaan :

  1. Simulasi jaringan dengan Cisco packet tracer 

    1.  Pertama-tama kita buat jaringan komputer seperti gambar berikut : 
    2. urutan pembuatannya adalah sebagai berikut :
      1. buka packet tracer :  
      2. Klik dan drag beberapa perangkat ke lembar kerja, seperti ditunjukkan pada gambar berikut : 
      3. letakkan 1 buah Router PT-Empty 
         
      4. Tambahkan 2 unit perangkat Switch seperti gambar berikut 

      5. Klik end device, tambahkan 4 unit PC-PT, seperti gambar berikut. 
      6. Perhatikan gambar dibawah ini. Setelah itu setting router dengan cara : klik 1 kali pada perangkat router, kemudian akan muncul jendela pengaturan router, pada menu physical pilih dan klik PT-ROUTER-NM-1CE, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. kemudian pastikan perangkat router dalam kondisi off dengan meng-klik tombol on-off dan pastikan lampu indikator hijau dalam kondisi mati. kemudian drag perangkat NIC ke dalam back panel router, seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yaitu pada langkah pada gambar dibawah ini yang di tunjukkan dengan angka 5 dan 6
      7. Setelah router ditambahkan 2 NIC, kemudian hubungkan eth0/0 router dengan switch1, dan eth0/1 router dengan switch 2 menggunakan kabel straight. setelah itu hubungkan pc0 dan pc1 ke switch 0, kemudian hubungkan pc2 dan pc3 dengan switch1. ( switch 0 mewakili jaringan 1 dan switch 1 mewakili jaringan 2 ). seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
        catatan :  titik titik merah yang menghubungkan router dengan switch menandakan router masih belum terhubung dengan benar, karena router belum diberi IP Address dan belum disetting.
      8. Selanjutnya adalah menyetting router dan memberi IP address semua PC dan Router. tahapannya adalah sebagai berikut :

        1. setting router, klik 1 kali pada router maka akan muncul jendela setting router, pastikan router dalam kondisi on dengan cara melihat tombol on off pada gambar fisik router. jika lampu hijau mati, klik 1 kali tombol on-off perangkat tersebut, perhatikan gambar berikut: 
        2. selanjutnya klik menu Config. jika router baru dinyalakan, tunggu beberapa saat sampai router siap, karena router akan melakukan booting. seperti yang terlihat pada gambar berikut : 
        3. Setelah selesai booting klik "ok", kemudian klik ethernet0/0, kemudian pada port status rubah ke kondisi "on" (dicentang), isikan ip address sesuai tabel berikut :
        4. untuk ethernet 1/0, dengan cara yang sama lakukan langkah-langkah yang sama seperti diatas.

        5. hasilnya akan seperti gambar berikut ini : 
        6. pada gambar diatas menunjukkan bahwa semua node sudah berwarna hijau, artinya semua perangkat sudah terhubung dengan benar.
        7. Berikutnya adalah mengalokasikan IP Address untuk komputer (PC0 - PC3) sesuai tabel berikut 
      9. PC0 : IP=212.3.17.2     Subnetmask=255.255.255.128 Gateway=212.3.17.1
      10. PC1 : IP=212.3.17.3     Subnetmask=255.255.255.128 Gateway=212.3.17.1
      11. PC2 : IP=212.3.17.130 Subnetmask=255.255.255.128 Gateway=212.3.17.129
      12. PC3 : IP=212.3.17.131 Subnetmask=255.255.255.128 Gateway=212.3.17.129
      13. Untuk PC2 penampakannya seperti gambar berikut :
      14. Dengan cara yang sama alokasikan IP Address untuk PC1-PC3 sesuai tabel IP Address diatas.
      15. Selanjutnya adalah menguji jaringan yang telah kita buat, kita bisa melakukan ping dari PC0 yang memiliki IP address= 212.3.17.2  ke PC2 yang memiliki IPaddress= 212.3.17.130.
      16. Hasilnya adalah sebagai berikut :
IMPLEMENTASI PADA VM WARE

Konfigurasi Router

cara melihat hasil


Tuesday, August 7, 2018

KISAH INSPIRATIF

Rio Akhmad R
Hasil gambar untuk uwais al qarni cerita

Di Yaman, tinggallah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak. Karena penyakit itu tubuhnya menjadi belang-belang. Walaupun cacat tapi ia adalah pemuda yang saleh dan sangat berbakti kepada ibunya, seorang perempuan wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

“Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersamamu. Ikhtiarkan agar ibu dapat mengerjakan haji,” pinta sang ibu.

Mendengar ucapan sang ibu, Uwais termenung. Perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh, melewati padang tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Lantas bagaimana hal itu dilakukan Uwais yang sangat miskin dan tidak memiliki kendaraan?

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seekor anak lembu, kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkin pergi haji naik lembu. Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi ia bolak-balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. “Uwais gila... Uwais gila..” kata orang-orang yang melihat tingkah laku Uwais. Ya, banyak orang yang menganggap aneh apa yang dilakukannya tersebut.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik-turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar pula tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah pada musim haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kilogram, begitu juga otot Uwais yang makin kuat. Ia menjadi bertenaga untuk mengangkat barang. Tahukah sekarang orang-orang, apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari? Ternyata ia sedang latihan untuk menggendong ibunya.

Uwais menggendong Ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya itu. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya wukuf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa.

“Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais.

“Bagaimana dengan dosamu?” tanya sang Ibu keheranan.

Uwais menjawab, “Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukuplah ridha dari ibu yang akan membawaku ke surga.”

Itulah keinginan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah subhanahu wata’ala pun memberikan karunia untuknya. Uwais seketika itu juga sembuh dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuknya Uwais tersebut? Ituah tanda untuk Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat Rasulullah untuk mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari di sekitar Ka’bah karena Rasulullah berpesan, “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kalian berdua, pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman.”

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya, demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan).” (HR Bukhari dan Muslim)

Uwais Al Qarni pergi ke Madinah

Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al Qarni sampai juga di kota Madinah. Segera ia mencari rumah Nabi Muhammad. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al Qarni menyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada di rumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah r.a., istri Nabi. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi, tetapi Nabi tidak dapat dijumpainya.

Dalam hati Uwais Al Qarni bergejolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi dari medan perang. Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terniang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu,agar ia cepat pulang ke Yaman, “Engkau harus lepas pulang.”

Akhirnya, karena ketaatanya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al Qarni dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah r.a., untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi. Setelah itu, Uwais pun segera berangkat pulang mengayunkan lengkahnya dengan perasaan amat sedih dan terharu.

Peperangan telah usai dan Nabi pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi menanyakan kepada Siti Aisyah r.a., tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais anak yang taat kepada orang ibunya, adalah penghuni langit. Mendengar perkataan Nabi, Siti Aisyah r.a. dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah r.a. memang benar ada yang mencari Nabi dan segera pulang ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Nabi Muhammad melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al Qarni, penghuni langit itu, kepada sahabatnya, “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya.”

Sesudah itu Nabi memandang kepada Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khaththab seraya berkata, “Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Waktu terus berganti, dan Nabi kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khaththab. suatu ketika Khalifah Umar teringat akan sabda Nabi tentang Uwais Al Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu. yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari? Mengapa Khalifah Umar dan sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib selalu menanyakan dia?

Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang baru datang dari Yaman, segera Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib segera pergi menjumpai Uwais Al Qarni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang salat. Setelah mengakhiri salatnya dengan salam, Uwais menjawab salam Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib sambil mendekati kedua sahabat Nabi tersebut dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah dengan segera membalikan telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan Nabi. Memang benar! Tampaklah tanda putihdi telapak tangan Uwais Al Qarni.

Wajah Uwais nampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi. Bahwa ia adalah penghuni langit. Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah”. Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais Al Qarni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. akhirnya Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib memohon agar Uwais membacakan doa dan Istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “Saya lah yang harus meminta do’a pada kalian”.

Mendengar perkataan Uwais, “Khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari Anda”. Seperti dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”

Fenomena ketika Uwais Al Qarni Wafat


Beberapa tahun kemudian, Uwais Al Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan di mandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang ingin berebutan ingin memandikannya. Dan ketika di bawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang sudah menunggu untuk mengafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa ke pekuburannya, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk menusungnya.    

Meninggalnya Uwais Al Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak kenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais Al Qarni adalah seorang yang fakir yang tidak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.

Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “Siapakah sebenarnya engkau Wahai Uwais Al Qarni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai pengembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatnya, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal.mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya.”

Berita meninggalnya Uwais Al Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar kemana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al Qarni disebabkan permintaan Uwais Al Qarni sendiri kepada Khalifah Umar dan Ali bin Abi Thalib agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Nabi, bahwa Uwais Al Qarni adalah penghuni langit.

Begitulah Uwais Al Qarni, sosok yang sangat berbakti kepada orang tua, dan itu sesuai dengan sabda Rasulullah ketika beliau ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau menjawab, “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.” (HR Ibnu Majah).